Makassar, infodis.id – Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, mengajak masyarakat untuk mendukung sosialisasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Pada Diseminasi Strategi Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Haji, Kahfi menyoroti anggapan keliru mengenai kenaikan biaya haji, menjelaskan bahwa sebagian kecil dari BPIH digunakan untuk Bipih.
Kahfi mengungkapkan keuntungan tahunan sekitar Rp.10,5 triliun dari pengelolaan dana haji, dengan 8,2 triliun disisihkan sebagai subsidi Bipih untuk 241 ribu jemaah haji.
“Masyarakat agar tak mudah terpengaruh hoaks terkait pengelolaan keuangan haji dan memverifikasi informasi melalui BPKH, Komisi VIII, atau Kementerian Agama.”ujar Kahfi saat menghadiri Diseminasi Strategi Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Haji dan Sosialisasi BPIH 1445 H/2024 M, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/1/2024).
Di sisi lain, Plt Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, mengapresiasi peran strategis Kahfi dalam meningkatkan kuota haji dan menurunkan BPIH. Berkat perjuangannya, kuota haji tambahan 500 orang diperoleh pada musim haji sebelumnya, dengan penurunan BPIH dari 105 juta menjadi 93,4 juta rupiah.
Ali Yafid menyampaikan tahapan pelunasan Bipih, dibagi menjadi dua tahap, dan menegaskan komitmen BPKH untuk mengelola keuangan haji secara profesional dan transparan. Deni Suardini, Anggota Dewan Pengawas BPKH, menambahkan bahwa dana sebesar 168 triliun rupiah diinvestasikan sebagian besar dalam SBSN dan bank syariah pemerintah, memastikan keuangan haji memberikan manfaat optimal bagi jemaah.(ery)