3 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PENDIDIKAN

Kolaborasi artO Community dan Bunuh Diri Studio, Gelar Kreasi Anak Disabilitas

Surabaya, infodis.id – Kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) atau anak-anak penyandang disabilitas ditunjukkan oleh artO Community dan Bunuh Diri Studio dengan menggelar kegiatan mewarnai topeng dan buka bersama.

Puluhan anak disabilitas dari SLB Bangun Bangsa berpartisipasi mengikuti kegiatan yang digelar di SWK Kapas Krampung Surabaya, Minggu (24/3/2024).

Kegiatan juga melibatkan anak-anak normal untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian mereka terhadap anak-anak disabilitas.

“Tujuan kami agar mereka bisa saling berempati dan saling berkreasi bersama, mengembangkan kretifitas seni. Karena kreatifitas seni adalah bahasa universal dan tidak ada sekat,” ujar Founder artO Community Dewi Mustika.

Lebih lanjut Dewi Mustika mengungkapkan bahwa artO Community yang dilaunching pada hari ini merupakan sebuah wadah bagi para pecinta atau pemerhati dan pelaku seni serta budaya Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap kaum disabilitas. Lembaga ini juga sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan potensi para anggotanya dan masyarakat pada umunya dalam berkesenian dan berkebudayaan.

“Kedepan, kami ingin mengajak berbagai dinas terkait ekonomi kreatif, pariwisata dan pendidikan untuk berkolaborasi bersama, sehingga anak-anak penyandang disabilitas bisa berkreasi bersama,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai pengurus Kadin Jatim Bidang Industri dan Lingkungan Hidup tersebut.

Sementara itu, Owner Bunuh Diri Studio Alfajar Xgo mengungkapkan bahwa sebagai inisiator sekolah semesta yang secara kontinyu menfasilitasi kelas mingguan gratis bagi anak kecil, pihaknya sangat mendukung terselenggaranya acara ini.

“Kali ini bersama artO Community, kami mengajak anak-anak SLB Bangun Bangsa mewarnai untuk mengetahui dan meningkatkan bakat seni yang dimiliki. Ini terlihat dari paduan warna yang mereka terapkan tadi,” kata Alfajar Exgo.

Ia mengaku sangat kaget ternyata karya seni yang dihasilkan anak-anak penyandang disabilitas cukup bagus. Perpaduan warna yang diterapkan sangat apik. “Lebih kuat di imajinasi dan berkeliaran kreatifitasnya. Komposisi warna, proporsi dan unsul-unsur yang lain sudah bisa memenuhi,” katanya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SLB Bangun Bangsa Octalia Pramurdiasti mengaku sangat senang atas kepedulian masyarakat Surabaya, khususnya artO Community dan Bunuh Diri Studio terhadap anak penyandang disabilitas.

“Kegiatan seperti ini sangat berdampak positif bagi anak-anak penyandang disabilitas. Mereka sangat senang mengikutinya. Makanya sesering mungkin kami mengajak mereka keluar, jalan-jalan, berkreasi atau lainnya untuk meningkatkan motorik anak dan kepekaan sosial mereka,” ujar Octalia Pramurdiasti.

Apresiasi juga diungkapkan oleh Kordinator SWK kapas Krampung, Budi Tahu. Tidak hanya berguna bagi anak-anak penyandang disabilitas, kegiatan ini menurut Budi juga sangat bermanfaat bagi pedagang di SWK Kapas Krampung karena penjualan mereka akan meningkat.

Ia mengatakan sejauh ini kondisi SWK Kapas Krampung memang cukup memprihatinkan, tidak banyak pengunjung yang datang. Sehingga banyak pedagang yang keluar dari SWK Kapas Krampung.

Jika awalnya jumlah pedagang relokasi dari PKL di sepanjang jalan Kapas Krampung yang masuk di sini sekitar 100 pedagang, maka saat ini jumlahnya hanya sekitar 21 pedagang. “Dan mereka ini pendatang baru. Kalau PKL relokasi dari jalan Kapas Krampung yang bertahan hanya tinggal satu, yang lainnya kembali berjualan di pinggir jalan karena omset yang didapatkan sangat jauh,” aku Budi.

Oleh karena itu, ia berupaya mendatangkan pengunjung, bekerjasama dengan banyak pihak untuk menyelenggarakan kegiatan di SWK Kapas Krampung, mulai dari kegiatan olah raga seperti tenis meja, karate, atau kegiatan lain seperti lomba mewarnai bagi anak disabilitas yang dilaksanakan pada hari ini.

Ia mengatakan, sebenarnya jenis kuliner yang tersedia disini cukup beragam dan rasanya tidak kalah dengan tempat makan lain, diantaranya nasi goreng cak Mat, nasi Madura, kikil dan rawon. Bahkan lontong cap Gomeh yang tersedia sangat enak dan menjadi menu favorit di sini.

“Harapan saya, dengan banyaknya event yang terselenggara di sini maka SWK Kapas Krampung akan kembali hidup dan menjadi jujukan orang untuk berwisata kuliner,” pungkasnya (smt)

Related posts

Wisuda Institut Teknologi Indonesia, 31 Raih Predikat Cumlaude, Satu Wisudawan Summa Cumlaude

ITS Perkuat Ekonomi UMKM di Madura Lebih Kompetitif dengan Sertifikasi Halal

adminredaksi

Pesan Bupati Jember Saat Melantik Ratusan Kepala Sekolah

adminredaksi