3 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO LAIN

Maknai Lebaran Ketupat: Tradisi, Simbolisme, dan Kebaikan

Hari Raya Ketupat tradisi unik umat muslim di Jawa, pasca Idul Fitri/ istimewa

Surabaya, infodis.id – Lebaran Ketupat, yang jatuh seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, merupakan tradisi unik yang dirayakan oleh umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Tradisi ini sarat makna dan filosofi yang telah diwariskan turun-temurun, menjadikannya momen penting untuk memperkuat tali persaudaraan dan introspeksi diri.

Dilansir dari kanal youtube transformasi iswahyudi, asal mula Lebaran Ketupat masih diselimuti kabut sejarah, namun banyak yang mengaitkannya dengan tradisi Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo. Konon, Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai simbol untuk mengajak masyarakat memeluk agama Islam. Bentuk ketupat yang segi empat melambangkan empat sifat Allah SWT, yaitu Wujud, Hidup, Mengetahui, dan Berkehendak.

Tradisi Lebaran Ketupat biasanya diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti:

  • Membuat ketupat: Ketupat terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman janur kelapa muda.
  • Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu melambangkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalani hidup.
  • Sungkeman: Tradisi sungkeman merupakan momen di mana anak-anak bersimpuh di hadapan orang tua untuk meminta maaf atas kesalahan dan memohon doa restu. Sungkeman melambangkan penghormatan terhadap orang tua dan pengakuan atas kasih sayang mereka.
  • Silaturahmi: Lebaran Ketupat menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dengan mengunjungi sanak saudara dan tetangga. Saling berbagi ketupat dan makanan khas Lebaran lainnya menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian.

Ketupat memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Lebaran Ketupat, yaitu:

Ngaku Lepo: Kata “ketupat” berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan. Ketupat melambangkan kesediaan untuk saling memaafkan dan memulai kembali hubungan yang bersih dari rasa dendam dan kebencian.

Laku Papat: “Laku papat” berarti empat tindakan, yaitu lebaran (hari raya), luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), dan laburan (menyucikan diri). Ketupat melambangkan harapan agar manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup dengan menjalankan amalan baik dan menjauhi perbuatan dosa.

Keharmonisan dan Kesatuan: Bentuk ketupat yang segi empat melambangkan keharmonisan dan kesatuan dalam kehidupan. Ketupat juga melambangkan empat arah mata angin, yang menunjukkan bahwa ajaran Islam harus disebarkan ke seluruh penjuru dunia.

Lebaran Ketupat bukan hanya tentang tradisi dan perayaan, tetapi juga momen untuk introspeksi diri dan memperkuat persaudaraan.

Melalui tradisi ini, kita diingatkan untuk saling memaafkan, memperkuat silaturahmi, dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. (ery)

Related posts

Malam Nisfu Syaban: Malam Penuh Rahmat dan Pengampunan, Mari Raih Keberkahan!

Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Juanda Peringatkan Potensi Bencana di Jawa Timur

Bakti Sosial Pasmar 2 Semarakkan HUT Ke-23 di Kampung Bahari Nusantara

Editor: [ Hary Prasodjo ]