Menurutnya, program ini harus menjadi percontohan bagi daerah yang lainnya, agar Pancasila bisa terimplementasi dengan baik. Oleh karena itu, Bamag Kota Surabaya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya terkait program beasiswa tersebut.
“Meskipun tradisi menghafal kitab tidak dominan di tempat kami, tapi kami mencari alternatif lain. Pada akhirnya, ayat hafalan atau ayat-ayat kitab yang dihafal adalah yang solusi yang paling bisa digunakan, sesuai dengan materi pembelajaran yang diikuti dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah,” kata dia.
Usia pembukaan Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci, masing-masing perwakilan dari setiap pemeluk agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu turut mendoakan Kota Surabaya agar segera pulih dari pandemi Covid-19 dan terhindar dari segala bencana. (rara/ina)