Surabaya, infodis.id – Menyambut perhelatan Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Kota Surabaya pada 10-19 November 2023, para penyandang disabilitas di Kota Pahlawan turut berkontribusi dalam pembuatan suvenir khas Surabaya. Salah satunya adalah batik Sulo dan Bolo yang dibuat oleh Rumah Konveksi Asyadina Mutaalliq Rusydina.
Batik Sulo dan Bolo ini dibuat oleh sekitar 21 orang penyandang disabilitas, baik tunarungu, tunawicara, maupun tunadaksa. Mereka mengerjakan batik secara manual, mulai dari proses membatik, pewarnaan, hingga proses penyelupan dan pengeringan.
Proses pembuatan batik Sulo dan Bolo ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. Batik ini kemudian dijadikan syal dan baju untuk dijual kepada pengunjung yang ingin menyaksikan Piala Dunia di Surabaya, baik dari luar kota maupun mancanegara.
“Kami ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga bisa berkreasi dan menghasilkan produk yang berkualitas. Kami berharap batik Sulo dan Bolo ini bisa menjadi suvenir yang menarik bagi para pengunjung,” ujar Asyadina, pemilik Rumah Konveksi Asyadina Mutaalliq Rusydina.
Saat ini, Rumah Konveksi Asyadina Mutaalliq Rusydina telah memproduksi ratusan batik Sulo dan Bolo. Batik ini telah dipasarkan di berbagai tempat, seperti Surabaya Kriya Gallery (SKG), stasiun bus, dan hotel. Harga batik ini bervariasi, mulai dari Rp35 ribu hingga Rp200 ribu. (ari)