Jakarta, infodis.id – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024, Kementerian Agama Republik Indonesia menyeru para aktor dakwah dan layanan keagamaan untuk memainkan peran vital dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.
Dalam suatu pernyataan yang disampaikan oleh Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, para penyuluh agama, dai-daiyah, anggota Majlis Dai Kebangsaan (MDK), dan kelompok kerja Majlis Taklim diminta untuk menjadi muharrik, penggerak dalam menjaga harmoni sosial di tengah-tengah masyarakat.
“Menyampaikan Pesan Pemilu Damai: Menciptakan suasana pemilu yang damai, mengutamakan persaudaraan dan kerukunan nasional.”jelas kata Direktur Penerangan Agama Islam (Penasi), Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Ahmad Zayadi, Sabtu (10/2/2024), di Jakarta.
Masih kata Ahmad Zayadi, aktor dakwah dan layanan keagamaan di Indonesia diakui memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku masyarakat, terutama dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik.
“Oleh karena itu, penting bagi para tokoh agama dan lembaga keagamaan untuk menghindari narasi dan gerakan dakwah yang bisa memecah belah umat berdasarkan perbedaan pilihan politik.”imbuh Ahmad Zayadi
Dengan harapan besar, Zayadi mengajak para aktor dakwah untuk tidak mudah terprovokasi oleh ujaran, data, dan informasi yang berkaitan dengan SARA dan isu-isu sensitif lainnya. Pemilu 2024 harus menjadi ajang penguatan nilai-nilai demokrasi, persatuan, dan kesatuan, di mana masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Melalui peran aktif semua pihak, diharapkan Pemilu 2024 dapat berlangsung dalam suasana yang damai dan menghasilkan kepemimpinan yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.”pungkas Zayadi (ery)