Jakarta, infodis.id – Istana Kepresidenan Bogor memiliki koleksi sekitar 2.500 buku bersejarah yang dulunya dimiliki oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno. Koleksi buku ini dikenal sebagai pustaka kepresidenan dan dianggap sebagai cagar budaya yang berharga di tengah bangunan dan seni yang ada di Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam upaya melestarikan dan merawat koleksi bersejarah ini, Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Erwin Wicaksono, beserta timnya, melakukan kunjungan kerja ke Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada Selasa (10/10/2023). Mereka berharap untuk berkonsultasi mengenai cara terbaik untuk melestarikan dan mengalihkan koleksi buku-buku pustaka kepresidenan tersebut.
Erwin menyampaikan bahwa salah satu tugas Istana Kepresidenan Bogor adalah merawat cagar budaya, termasuk pustaka kepresidenan. Namun, perawatan buku-buku tersebut belum dilakukan secara memadai karena kurangnya tenaga yang berkompeten dalam merawat bahan-bahan pustaka.
Karena keterbatasan anggaran, mereka mencari solusi agar dapat merawat koleksi buku tersebut secara mandiri untuk mencegah kerusakan. Selain itu, mereka ingin meningkatkan kompetensi SDM mereka dalam perawatan dan perbaikan buku.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menyatakan pentingnya perpustakaan dalam pendidikan dan akses informasi. Dia berharap agar selain merawat, koleksi pustaka kepresidenan juga bisa didigitalisasi. Dengan demikian, kondisi fisik koleksi dapat terjaga dan memudahkan pemimpin dan masyarakat dalam mengakses informasi.
Terkait pelestarian 2.500 koleksi di Istana Kepresidenan Bogor, Kepala Perpusnas menambahkan bahwa proses ini dapat selesai dalam waktu tiga bulan dan SDM yang bersangkutan dapat bergabung dalam proses pengerjaan tanpa perlu magang tambahan.(ery)