1 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO NASIONAL

Pertemuan ke-3 Women20, Serukan Kesetaraan Gender di Bidang Kesehatan

Sementara itu, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Meiwita Budiharsana menjelaskan bahwa secara alami, perempuan berada pada kondisi paling rentan saat kehamilan dan persalinan. Laki-laki tidak akan pernah merasakan risiko kehamilan dan persalinan sehingga tidak memerlukan layanan Ante-Natal Care (ANC).

Ukuran pemenuhan hak reproduksi perempuan harus melihat gap atau kesenjangan layanan ANC di berbagai wilayah Indonesia, atau gender inequity menurut lokasi tempat tinggal. Tayangan data ANC memperlihatkan gender inequity, di mana ibu hamil di Indonesia Barat dan Tengah memiliki akses ANC 70%-90% yang lebih tinggi dari ibu hamil di provinsi-provinsi Indonesia Timur di mana ANC hanya antara 43% dan 68% (data BKKBN, 2018).

Selain itu karena jumlah fasilitas kesehatan (faskes) primer swasta lebih banyak atau sama dengan faskes primer pemerintah (puskesmas), maka perempuan di Indonesia Barat dan Tengah juga bisa memilih ANC oleh bidan/dokter praktek swasta atau publik (puskesmas). Jam buka puskesmas yang sangat pendek, membuat ibu hamil lebih nyaman untuk ke layanan ANC swasta. Namun karena mayoritas di Indonesia Timur adalah faskes public, maka mereka tidak dapat memilih. Pilihan (choice) merupakan hal yang memenuhi hak reproduksi perempuan.

Meiwita Budiharsana juga memaparkan dampak pandemik COVID-19 adalah rumah bukan lagi tempat yang aman dirasakan perempuan (survey via telepon pada 866 perempuan oleh World Bank East Asia and Pacific Gender Innovation Lab (2020).

Related posts

Desain Kalimas Diubah Lebih Mempesona

adminredaksi

Serahkan Beasiswa Pada Mahasiswa UT Jember, Ini Pesan Bupati Hendy

adminredaksi

Disbudpar Bojonegoro Gelar Jamasan Waranggana

adminredaksi