1 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO KESEHATAN

Temuan Terbaru: Tingkat Mutasi Gen Lebih Tinggi pada Pasien Kanker Jepang

ilustrasi penyakit kanker / istimewa

Tokyo, infodis.id Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh National Cancer Center Japan telah mengungkapkan temuan yang menarik: tingkat mutasi yang lebih tinggi dalam gen penekan tumor, TP53, pada pasien kanker Jepang dibandingkan dengan pasien kanker di Amerika Serikat.

Tim peneliti dari National Cancer Center Japan melakukan analisis terhadap profil genomik kanker dari 50.000 pasien di Jepang yang menderita 10 jenis kanker berbeda, termasuk kanker usus besar, kanker saluran empedu, dan kanker kepala dan leher. Hasilnya, ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat mutasi gen antara pasien kanker Jepang dan pasien kanker di Amerika Serikat.

Hingga saat ini, pengembangan obat kanker lebih banyak didasarkan pada data yang diperoleh dari pasien di Amerika Serikat dan Eropa, sementara data untuk pasien kanker Jepang masih terbatas. Akibatnya, sedikit sekali pengobatan yang telah dikembangkan untuk menargetkan mutasi gen spesifik yang lebih umum terjadi pada pasien kanker Jepang, terutama pada kanker saluran empedu.

Keisuke Kataoka, kepala Divisi Oncology Molekuler di National Cancer Center Research Institute, menyatakan harapannya bahwa temuan ini akan membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru yang lebih efektif untuk pasien kanker Jepang dan Asia lainnya.

“Penelitian ini menyoroti disparitas rasial dalam mutasi gen dan pentingnya memperhitungkan karakteristik genetik unik dari setiap populasi saat mengembangkan pengobatan kanker.” tegas Keisuke seperti dilansir asahi

Profil genomik yang dianalisis dalam studi ini telah dikumpulkan dalam database National Cancer Center Japan hingga Agustus 2023. National Cancer Center Japan menggambarkan studi ini sebagai proyek pertama yang mengungkapkan gambaran umum mutasi gen penyebab tumor di seluruh kanker, dan salah satu studi analisis genomik kanker terbesar yang pernah dilakukan di Asia.

Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa gen TP53 yang hilang atau rusak diamati pada 55,9 persen pasien kanker Jepang yang diteliti, terutama pada pasien dengan kanker kandung kemih atau kanker usus besar. Perbandingan juga menunjukkan bahwa mutasi TP53 lebih sering terjadi pada pasien kanker Jepang dibandingkan dengan pasien kanker di Amerika Serikat.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa hanya sekitar 15,3 persen dari pasien kanker Jepang memiliki akses ke obat-obatan yang dirancang khusus untuk menargetkan mutasi gen tertentu. Namun, pasien dengan kanker tiroid, kanker payudara, dan adenokarsinoma paru-paru memiliki akses relatif mudah ke obat-obatan ini.(ery)

Related posts

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan gawai dan penempatan ponsel dapat berdampak pada infertilitas pria.

Editor: [ Hary Prasodjo ]

Rambutan: Si Manis Kaya Manfaat untuk Pria

Editor: [ Hary Prasodjo ]

Angka Stunting di Kota Surabaya Terendah se-Indonesia