5 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO NASIONAL

Al Hassanah Foundations Nilai Parpol Sibuk Cari Capres

Jakarta, Infodis.id – Founder Al Hassanah Foundations, Najib Salim Attamimi, menilai, kalau para pimpinan partai politik saat ini sedang sibuk mencari Calon Presiden dan Wakilnya di Pilpres 2022.

Sebab menurutnya, partai politik seharusnya menyusun dan mengedepankan rencana program strategis yang harus dijalankan oleh Presiden dan Wakil Presiden yang akan datang.

“Saya melihat sangat miris sekali situasi aktual ini. Parpol-parpol seharusnya menyusun dan mengedepankan rencana program strategis yang harus dijalankan oleh Presiden dan Wakil Presiden yang akan datang,”terang Najib, melalui keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Najib menilai, seharusnya partai politik mengusung program masing-masing partai dan disingkronisasi demi mencapai kesepakatan bersama.

“Sekaligus program-program yang disepakati tersebut nantinya dapat mengikat calon Presiden yang diusung oleh partai-partai koalisi. Sehingga rakyat tidak disuguhi cek kosong,”paparnya.

Selain itu masih kata Najib, kesepakatan berkoalisi itu nantinya dapat menjadi parameter bagi presiden terpilih.

“Prioritas program yang disepakati oleh partai-partai yang berkoalisi itu nantinya dapat menjadi parameter bagi Presiden terpilih untuk menjalankan programnya sehingga konsituen dapat merasa benar-benar dijamin hak-haknya.

Dengan demikian, untuk Presiden terpilih nantinya agar menjalankan program-programnya.

“Presiden terpilih tidak mudah dengan semaunya menyatakan bahwa program-program yang dijalankan sebagai hak prerogative Presiden meskipun negara kita menganut sistem Presidensial,”terang Najib.

Namun, setelah ada kesepakatan terhadap prioritas program partai-partai koalisi, barulah koalisi dapat mengusung calon Presiden yang disepakati.

“Sehingga dengan demikian figur-figur Capres akan terlihat mana yang benar-benar teruji dan mana yang tidak untuk menjalankan program-program tersebut,”ujarnya.

Pada periode kepemimpinan Jokowi, musti diakui menghasilkan capaian-capaian yang membanggakan.

“Khususnya dalam bidang infrastruktur, ekonomi dan stabilitas politik termasuk meninabobokan partai-partai dan para politisi,”tegas dia.

Kepiawaian kepemimpinan Jokowi yang santun, sabar dan sendiko dawuh, disamping menjadi budaya politik baru.

“Beliau (Jokowi) juga menjadi figur sentral didalam politik yang konsisten dan komit dengan program-programnya,”kata Najib.

Namun di era digital ini, rakyat lebih memerlukan kepastian dan konsistensi dari para pemimpin termasuk Presiden terpilih.

Rakyat sudah semakin pandai tidak bisa disajikan dengan pernyataan-pernyataan di media dan propaganda-propaganda politik serta kebulatan-bulatan tekad, tapi butuh realisasi kongkrit untuk semua kalangan termasuk pekerja, pengusaha dan masyarakat luas.

“Kita belajar dengan diundangkannya undang-undang Cipta Kerja justru kian membuat sulit dan mahal bagi masyarakat,”paparnya.

Sehingga, catatan penting dari sini agar didalam proses bernegara sangat diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur bagaimana rakyat untuk semakin mudah memperoleh dan mendapatkan hak-haknya.

“Dan penyelanggara negara semakin taat pada aturan-aturan tersebut untuk taat melaksakan undang-undang tersebut,”pungkasnya. (sf/isa)

Related posts

Covid-19 Melandai, Pemkot Surabaya Optimis Ekonomi Kembali Bergeliat

adminredaksi

Regional Comprehensive Economic Partnership Bisa Jadi Solusi bagi Perekonomian Dunia yang Dilanda Inflasi Tinggi

adminredaksi

Institut Teknologi Indonesia Lantik 506 Mahasiswa