“Jadi selama ini tanggul kali setempat sudah beralih fungsi, seperti ditanami pepohonan hingga dikeruk tanahnya untuk menguruk sawah. Ini yang menyebabkan tanggul semakin kecil dan mudah jebol apabila ada kiriman air,” jelas Erik, Jumat, (3/6/2022).
Dia mengatakan tanggul sepanjang Kali Ingas di Desa Kedungprimpen yang berbatasan dengan Desa Pomahan, Kecamatan Baureno tersebut, saat ini sebagian titik lebarnya hanya tinggal 1 meter. Hal itu karena terjadi longsor hingga dikeruk oleh warga yang memiliki lahan persawahan didekat tanggul.
“Selain kita lebarkan menjadi tiga meter juga kita tinggikan tanggulnya, agar saat ada kiriman air tidak jebol seperti tahun lalu,” ungkap Erik.