Tuban, infodis.id – Pada Rabu (27/03), Kawasan Parkiran Kebonsari Sunan Bonang, Tuban menjadi saksi dari kegiatan pasar murah yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jatim serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Tuban. Gerakan ini diselenggarakan dalam upaya menekan inflasi dan mempertahankan stabilitas pasokan serta harga pangan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Endro Budi Sulistyo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, menjelaskan bahwa pasar murah tersebut bertujuan untuk menstabilkan harga pangan yang tengah naik pesat, dengan harapan dapat sedikit meringankan beban masyarakat.
“Sembako yang tersedia beras, minyak goreng, telur ayam, bawang putih, bawang merah, cabai, dan aneka sosis. Harga-harga yang ditawarkan jauh di bawah harga pasaran, seperti beras SPHP kemasan 5 kilogram yang dijual hanya Rp 51 ribu, dibandingkan dengan harga pasar yang mencapai Rp 80 ribu.”jelas Endro Budi Rabu (27/3/24)
Pasar murah ini memperoleh barang langsung dari petani, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih terjangkau bagi masyarakat. Stok yang disiapkan pun cukup besar, dengan 5 ton beras, beberapa kwintal telur ayam, dan bahan pokok lainnya. Namun, untuk mencegah pembelian berlebihan, pembelian beras dibatasi maksimal 10 kilogram per orang.
Dalam upaya mengantisipasi kemungkinan antrean yang panjang, pihak penyelenggara mengajak masyarakat untuk datang dan mengantre dengan tertib. Usai pembelian, warga diminta untuk memasukkan jari ke dalam tinta sebagai tanda bahwa mereka sudah melakukan pembelian, sehingga tidak mengantre kembali.
Endro Budi Sulistyo, yang juga menjabat sebagai ketua TPID Tuban, menyampaikan bahwa selama Ramadan ini sudah ada 6 kali pelaksanaan bazar pasar murah di berbagai lokasi di Kabupaten Tuban. Diharapkan kegiatan tersebut dapat memberikan bantuan ekonomi bagi masyarakat dan menekan kenaikan harga sembako menjelang Idul Fitri.
“Kegiatan pasar murah ini tidak hanya memberikan solusi atas kenaikan harga pangan, tetapi juga menjadi salah satu wujud nyata dari upaya pemerintah daerah dalam membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi, terutama di masa-masa yang mengharukan menjelang perayaan besar seperti Idul Fitri.”pungkas Endro Budi Sulistyo (ery)