Surabaya, infodis.id – Pemasangan baliho dengan gambar pasangan salah satu calon presiden di sejumlah titik di Surabaya menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Metode pemasangan baliho tersebut menciptakan perhatian terkait dampak lingkungan, dengan baliho dipaku di pohon.
Pemasangan baliho ini terlihat di sepanjang jalan Dupak, mulai dari exit tol hingga Jalan Pasar Besar, Tembaan, ujung Jalan Pahlawan, dan Jalan Bubutan. Penggunaan paku payung dalam pemasangan baliho, yang dilakukan di sejumlah pohon, menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan pada pohon-pohon tersebut.
Slamet, seorang pemotor yang berada di Jalan Dupak, menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk menertibkan pemasangan baliho calon presiden atau calon legislatif yang ada di pohon. Ia menekankan pentingnya menegakkan aturan tanpa pilih kasih dalam hal ini. Slamet mengungkapkan bahwa metode pemasangan baliho yang merusak pohon-pohon pelindung berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni, memberikan tanggapannya terkait baliho Capres yang dipaku di pohon. Arif Fathoni menyatakan bahwa partainya, bersama dengan partai pendukung seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, belum memasang baliho, banner, atau spanduk. Mereka menunggu proses pendaftaran resmi calon presiden dan calon legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum memasang materi kampanye.
Arif Fathoni menjelaskan bahwa setiap baliho yang dipasang oleh partainya akan mencantumkan logo Partai Golkar atau partai pendukung lainnya. Selain itu, ia menyatakan bahwa sosok capres saat ini adalah patriot bangsa yang sangat menghormati pelestarian lingkungan.
“Oleh karena itu, baliho resmi yang mereka pasang akan memperhatikan kelestarian lingkungan dan tidak akan merusak pohon-pohon di Surabaya yang telah terjaga kelestariannya,” demikian dikatakan oleh Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini. (joo)