Junaidi juga menambahkan bahwa warga yang datang untuk periksa kondisi kesehatannya akan diberi bonus minyak goreng.
Pemberian minyak goreng ini bermanfaat kepada warga lokal di tengah kelangkaan minyak goreng saat ini.
Misnati (40 tahun) warga lokal yang menjadi pengungsi bersama suami datang ke lokasi acara dengan antusias. Menurutnya, di awal-awal erupsi, ia sering mengeluh batuk karena menghirup abu vulkanik.
“Tangan, badan, dan kaki saya juga terasa linu sudah lama. Saya sangat bersyukur dengan adanya pemeriksaan kesehatan seperti ini. Kalau bisa diadakan setiap bulan sekali” ujarnya.