3 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

Kedelai Melonjak, LaNyalla Minta Pemerintah Segera Stabilkan Harga

Jakarta, Infodis.id – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta agar pemerintah cepat mengambil langkah untuk menstabilkan harga kedelai.

Permintaan itu dilakukan menyusul saat ini harga kedelai melonjak tak terkendali, sehingga produksi tahu dan tempe terdampak signifikan.

“Tentu pemerintah harus menstabilkan harga kedelai. Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian harus segera mengambil langkah strategis soal ini. Segera action kerja sama dengan Kementerian Perdagangan,” kata LaNyalla, Jumat (28/10/2022).

Senator asal Jawa Timur itu menilai, melonjaknya harga kedelai berdampak pada ukuran tahu dan tempe yang dijual di pasaran.

Ketika ukurannya semakin mengecil, maka hal itu dipastikan akan berdampak pada penjualan.

“Tak terkendalinya harga kedelai tentu saja efek dominonya terasa hingga kepada konsumen. Kasihan rakyat kita dong,” tutur LaNyalla.

Oleh karenanya, tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu meminta pemerintah bertindak cepat mengambil kebijakan mengatasi hal ini.

Sebab, kata dia, tahu dan tempe merupakan sumber protein ekonomis yang dibutuhkan masyarakat.

Selain kaya akan gizi, tahu dan tempe merupakan menu favorit masyarakat dalam memenuhi sumber protein. Jika tak terpenuhi, maka akan berdampak pula pada gizi dan kesehatan keluarga.

Alhasil, sejumlah pedagang di pasar pun mengeluhkan naiknya harga kedelai. Sebab, stoknya pun dikabarkan semakin menipis. Kedelai di pasaran hanya cukup untuk tujuh hari ke depan.

“Tentu ini kondisi yang mengkhawatirkan. Pemerintah tak boleh menutup mata terhadap hal ini,” tutur Ketua Dewan Penasehat KADIN Jatim itu.

Sebagaimana diketahui, sudah hampir satu minggu tepatnya sejak 19 Oktober, harga kedelai impor terus mengalami kenaikan.

Saat ini harga bahan utama pembuatan tahu dan tempe itu telah tembus harga Rp14 ribu dari harga sebelumnya Rp13 ribu.

Sementara untuk kedelai lokal harga per kilogramnya mencapai Rp11.500,00 dari harga sebelumnya yang hanya Rp9.000.

Dengan naiknya harga kedelai ini membuat pengusaha dan pengerajin tahu tempe memutar otak agar usahanya tetap berjalan dan tidak gulung tikar.

Para pengusaha dan pengerajin tahu tempe terpaksa mengurangi ukuran menjadi lebih kecil. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka enggan menaikan harga tahu tempe karena takut pelanggan beralih ke pedagang lain. (isa)

Related posts

Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar, Tiga Kru Masih Dalam Pencarian

adminredaksi

Dua Kecamatan di Surabaya Suspect PMK, Pemkot Terapkan Lockdown Wilayah

adminredaksi

Gubernur Jatim Bagi “Resep” Kepemimpinan Pada Pserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional di Makassar

adminredaksi