Jakarta, infodis.id – Hujan deras global, La Nina, diprediksi akan kembali menyapa Indonesia setelah El Nino menghilang di pertengahan 2024. Fenomena ini diprediksi oleh sejumlah lembaga dan pakar klimatologi, termasuk International Research Institute for Climate and Society (IRI).
International Research Institute for Climate and Society (IRI) memprediksi La Nina akan muncul setelah El Nino menjadi netral. Fenomena El Nino netral ini diprediksi terjadi pada periode Maret-April-Mei (MAM) hingga Mei-Juni-Juli (MJJ) seperti dilansir cnn.
La Nina merupakan anomali iklim yang menyebabkan suhu permukaan laut di khatulistiwa Samudera Pasifik bagian timur dan tengah menjadi lebih dingin dari normalnya. Hal ini berlawanan dengan El Nino, di mana suhu laut di wilayah tersebut menjadi lebih panas.
Dampak La Nina bagi Indonesia adalah:
- Hujan lebih sering: La Nina diprediksi akan meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat. Hal ini dapat menyebabkan potensi banjir di beberapa wilayah.
- Suhu udara lebih rendah: La Nina juga diprediksi akan menyebabkan suhu udara di siang hari menjadi lebih rendah.
- Lebih banyak badai tropis: La Nina dapat meningkatkan potensi pembentukan badai tropis di wilayah Samudera Pasifik.
Meskipun La Nina dapat membawa dampak positif seperti peningkatan curah hujan, namun perlu diwaspadai potensi dampak negatifnya seperti banjir dan badai tropis.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan dampak negatif La Nina dapat diminimalisir dan masyarakat dapat beradaptasi dengan kondisi cuaca yang berubah.(ery)