Dalam prosesnya, Adhista mengatakan terdapat beberapa tahapan yang telah mereka eksekusi. Tahap pertama berupa survei langsung menuju Desa Kenongo untuk bertemu kelompok tani Karya Bakti II sekaligus berdiskusi terkait permasalahan yang ada.
Kemudian, dilanjutkan dengan proses perancangan mesin dan persiapan teknik instalasi mesin. Terakhir, mereka melakukan instalasi atau pemasangan mesin, diiringi dengan proses uji coba serta evaluasi kinerja alat yang dibuat.
Mahasiswi yang hobi menari itu menceritakan bahwa pembuatan bodi mesin penggiling merupakan hasil kerja sama antara Laboratorium Pengukuran Departemen Teknik Instrumentasi ITS dan bengkel mekanik. Proses pembuatan mesin penggiling kotoran kambing tersebut memakan waktu sekitar dua bulan lamanya.
“Setelah itu kami melakukan penyerahan alat kepada kelompok tani Karya Bakti II,” ungkap Adhista.
Dari keterangan gadis asal Lumajang tersebut, adanya pembuatan mesin ini mendapat animo yang luar biasa dari masyarakat setempat. Kelompok tani Karya Bakti II memberikan respon yang baik dan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN ITS.