2 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO BISNIS

Perhutani Divre Jatim Pacu Potensi Bisnis Wisata Kelola KPH

Surabaya, infodis.id– Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) menargetkan pendapatan Rp 50,7 miliar dari bisnis wisata kelola KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) pada tahun 2024.

Kepala Perhutani Divre Jatim, Asep Dedi Mulyadi, optimis target tersebut akan tercapai bahkan terlampaui. Hal ini didasari pencapaian tahun 2023 yang melampaui target RKAP Rp 46,7 miliar dengan pendapatan mencapai Rp 59 miliar atau 125 persen.

“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendongkrak pendapatan di luar bisnis produksi kayu,” ujar Asep dilansir dari perhutani.

Wisata kelola KPH merupakan kerjasama antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Pemerintah Daerah, swasta atau dengan koperasi. Saat ini, terdapat 270 lokasi wisata kelola KPH yang tersebar di wilayah kerja Perhutani Divre Jatim.

Dari 270 lokasi wisata aktif tersebut, 60 lokasi dikategorikan sebagai wana wisata, 100 lokasi sebagai wisata rintisan, dan 110 lokasi sebagai wisata belum penetapan.

Asep menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir pendapatan wisata kelola KPH mengalami fluktuasi, terutama pasca pandemi Covid-19.

Namun, dengan menerapkan standarisasi pengelolaan wisata bersertifikasi SNI CHSE di beberapa lokasi wisata, Perhutani berhasil meningkatkan daya tarik pengunjung.

Pada tahun 2022, pendapatan wisata kelola KPH meningkat 45 persen dari 25,8 miliar menjadi 57,1 miliar. Dan pada tahun 2023, pendapatan tersebut meningkat 1,6 persen menjadi 59 miliar.

“Ada 11 lokasi wisata kelola KPH yang sudah mendapatkan sertifikasi SNI CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan pada tahun 2024 ini, kita rencanakan ada 10 lokasi wisata untuk mendapatkan sertifikasi SNI CHSE,” ujar Asep.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa terdapat lima kebijakan pengelolaan wisata kelola KPH yang akan diterapkan pada tahun 2024.

Untuk mengoptimalkan potensi bisnis wisata kelola KPH, Perhutani Divre Jatim akan terus membangun kemitraan strategis.

Salah satu contohnya adalah kerjasama dengan mitra pengelola wisata di wisata Tanaria Park, Prigen.

Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan wisata kelola KPH dan menarik lebih banyak pengunjung.(ery)

foto dok/perhutani

Related posts

Deklarator Projo se-Pulau Jawa Deklarasikan Dukungan Pada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Nikmatnya Sekoteng Saat Gerimis

adminredaksi

Sentuhan Smartfren Dalam Mendongkrak Pertumbuhan Industri Kreatif di Indonesia

adminredaksi