1 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO DAERAH

Wahyuni “Sulap” Sampah Plastik Jadi Kursi Ecobrick

Bojonegoro, Infodis.id – Wahyuni, wanita berusia 61 tahun asal Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro berhasil “menyulap” sampah plastik menjadi kursi sofa yang dikenal dengan ecobrick.

Berbekal ketekunan dan melihat sampah di sekitar, Wahyuni memanfaatkan berbagai sampah plastik mulai kresek hingga kantong beras.

Wahyuni memperlihatkan bahan-bahan untuk membuat kursi sofa. Antara lain, berbagai jenis sampah plastik, botol plastik satu liter, tali rafia serta berbagai jenis kain untuk pembungkusnya.

Cara pembuatannya pun mudah dan sederhana. Berbagai sampah plastik dikumpulkan. Jika kotor, dicuci bersih dan dijemur hingga kering. Khusus sampah plastik besar seperti kantong beras lima kilogram, dapat dipotong terlebih dulu agar berukuran kecil. Kemudian sampah plastik dimasukkan ke dalam botol satu liter.

“Kunci paling penting, sampah plastik dalam kondisi kering dan bersih. Plastiknya tidak hanya kresek. Semua jenis sampah plastik bisa,” jelasnya.

Dia menjelaskan, satu botol berukuran satu liter membutuhkan sampah plastik tak terhingga. Sebab, dia tidak pernah mengkhususkan perhitungan, asal isi botol sampai penuh dan padat.

“Pemadatan plastik di dalam botol bisa menggunakan alat bantu seperti tongkat kayu. Saya kerjakan sambil nonton tv atau waktu-waktu luang. Tadinya cuma disimpan gitu aja, setelah terkumpul baru kepikiran buat dirangkai dan jadi tempat duduk,” ujarnya.

Wahyuni menambahkan, sambil ikut mempraktikkan proses pemadatan sampah plastik ke dalam botol seliter, ia menjelaskan satu kursi ecobrick membutuhkan 19 botol plastik. Hal yang membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya yaitu pengumpulan sampah plastik.

“Kalau botol plastik satu liter saya beli seharga Rp500,” tuturnya.

Katanya, keluarga pun turut serta pengerjaan kursi ecobrick. Khususnya saat merangkai botol plastik menjadi satu kesatuan. Sebab membutuhkan tenaga laki-laki dalam proses perangkaiannya. Satu kursi ecobrick dibanderol Rp 500 ribu.

Setelah perangkaian 19 botol seliter selesai, waktunya penambahan busa dan proses pembungkusan kursi menggunakan kain. Bisa kain perca atau kain khusus yang bagus. (**/isa)

Related posts

Antisipasi Luapan Air Sungai, Begini Upaya Pemkot Surabaya

adminredaksi

Prospek Menjanjikan, KOL Buka Gerai Pertama di Sidoarjo

adminredaksi

Gubernur Ridwan Kamil Kukuhkan Paskibraka Jabar 2022

adminredaksi