27 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO PERBANKAN

Bank Maspion Target Pertumbuhan Kredit 48 Persen di Tahun 2024

Surabaya, infodis.id – PT Bank Maspion Indonesia Tbk (Bank Maspion; BMAS) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 48 persen di tahun 2024, seiring dengan menggeliatnya perekonomian serta kian berkembangnya bisnis perseroan.

Business Director Bank Maspion, Theresia Endah Winarni mengatakan, hingga akhir tahun 2023 perseroan berhasil membukukan kredit senilai Rp13,2 triliun, naik 50,7% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2022 yang sebesar Rp8,8 triliun. Pertumbuhan jumlah pinjaman yang disalurkan ini disebabkan oleh adanya peningkatan penyaluran pinjaman di beberapa sektor seperti korporasi, komersial, dan UMKM dan retail.

“Seiring dengan pertumbuhan bisnis Bank Maspion, perseroan menargetkan pada 2024 untuk bisa menyalurkan pinjaman atau lending senilai Rp19,5 triliun, atau naik 48% jika dibandingkan dengan tahun 2023. Dengan proporsi untuk disalurkan kepada sektor korporasi sebesar Rp8,5 triliun (44%), sektor komersil sebesar Rp9 triliun (46%), dan sektor retail sebesar Rp2 triliun (10%),” ujarnya pada acara media gathering di Kantor Pusat Bank Maspion di Pakuwon Tower Surabaya, Kamis (28/3/2024) malam.

Theresia juga mencatat, Bank Maspion juga berhasil membukukan pertumbuhan aset sebesar 31,5% dari Rp14,96 triliun di tahun 2022 menjadi Rp19,67 triliun di tahun 2023.

Di sisi lain, Bank Maspion berhasil membukukan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp11 triliun, atau naik sebesar 1% dari Rp 10,9 triliun di tahun 2022.

Bank Maspion menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 80% atau senilai Rp19,8 triliun di tahun 2024, dengan komposisi Current Account senilai Rp2,2 triliun (11%), Saving Account senilai Rp1,5 triliun (8%), dan Term Deposit senilai Rp16,1 triliun (81%).

Melalui perkembangan pesat transaksi digital di Indoensia, Bank Maspion berhasil mencatatkan lebih dari 24 miliar transaksi menggunakan QRIS di tahun 2023 dengan menggandeng lebih dari 4.300 merchant. “Menyadari potensi peningkatan transaksi digital, Bank Maspion menargetkan untuk dapat bekerja sama dengan lebih dari 7.900 merchant untuk dapat menjangkau total minimal 12.500 merchant dengan target nilai transaksi sebesar Rp150 miliar,” tandas Theresia.

President Director Bank Maspion, Kasemsri Charoensiddhi menuturkan, ekonomi di Jawa Timur terus bertumbuh positif serta kondusif. Ini menjadi pasar potensial bagi Bank Maspion. Oleh karena itu, pihaknya tetap mempertahankan kantor pusat ada di Surabaya. Meski demikian, pihaknya juga tetap memperluas jangkauan pasar ke kota-kota besar lainnya.

“Bank Maspion memiliki market dan strategi tersendiri dengan ikut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Hal ini pula yang menjadi misi KBank masuk ke Indonesia. Melalui Bank Maspion, KBank berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk Jawa Timur sebagai mitra keuangan dan bisnis yang dapat diandalkan,” ujar Joy, sapaan akrabnya.

“Saat ini Bank Maspion juga tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi Mobile Banking barunya yang ditargetkan akan dilakukan pada kuartal kedua 2024,” ungkap Joy didampingi Iis Herijati selaku Operational Director Bank Maspion.

Dia menambahkan, Bank Maspion juga berencana untuk menjaga momentum pertumbuhan bank untuk dapat mencapai visi sebagai bank terbesar di Jawa Timur pada 2027 berdasarkan aspek jumlah pinjaman yang disalurkan dengan menjadi bank pilihan bagi masyarakat lokal Jawa Timur.

Untuk diketahui, KBank masuk sebagai partner strategis Bank Maspion di tahun 2017 dengan kepemilikan saham sebesar 9,99%. KBank melalui anak perusahaannya KASIKORN Vision Financial Company PTE. LTD berhasil mengakuisisi 30.01% saham Bank Maspion melalui Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) di tahun 2022 yang menjadikan KBank Group sebagai pemegang saham mayoritas dengan total kepemilikan saham 40% dari keseluruhan total saham bank.

Melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) di akhir tahun 2022, KBank meningkatkan kembali saham kepemilikannya hingga 67.5%.

Di akhir 2023 lalu, KBank meningkatkan investasi di Bank Maspion dengan menambah total modal bank menjadi Rp6,7 triliun yang meningkatkan tingkat klasifikasi modal inti Bank Maspion dari KBMI 1 menjadi KBMI 2. Melalui penambahan modal tersebut, jumlah kepemilikan saham KBank terhadap Bank Maspion juga meningkat ke angka 84,55%.

KBank merupakan salah satu institusi finansial terbesar di Thailand. Dengan pengalaman lebih dari 78 tahun, KBank memiliki tujuan untuk menjadi institusi finansial paling inovatif proaktif, yang berpegang teguh pada prinsip customer centricity.

Dengan didukung oleh 830 jaringan kantor cabang, 11.016 ATM/RCM, 18.795 karyawan, dan lebih dari 18,5 juta pengguna KPlus (aplikasi Mobile Banking KBank), KBank berkomitmen dalam memberikan layanan keuangan kelas dunia dan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan dengan menggabungkan teknologi dan bakat secara harmonis.

KBank juga telah berekspansi secara regional ke ASEAN Economic Community (AEC)+3 (Jepang, China, dan Korea Selatan) dengan menetapkan tujuan sebagai Bank Regional Pilihan di AEC+3 dengan fokus mengembangkan bisnis di Cina, Vietnam, Indonesia, Kamboja, Laos, melalui perbankan digital dan solusi beyond banking. (isa)

 

Related posts

PLN Jajaki Potensi Kerja Sama dengan CTG dan Sarawak Energy Berhad Dalam Pengembangan Hydropower

XL Axiata Perkuat Jaringan Data di Batam dan Bintan

adminredaksi

Dinkes Surabaya Himbau Masyarakat Manfaatkan Toga dan Akupresur

adminredaksi