3 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO PENDIDIKAN

Cerita Dua Doktor Muda Unusa Lulus UKMPPD ’First Taker’

Dikatakannya, meski ia sempat lolos SBMPTN dan sekaligus lolos tes Fakultas Kedokteran Unusa, namun Mutiara memutuskan memilih melanjutkan studinya di Unusa.

“Saya saat itu sempat salat istiqoroh dan hasilnya saya mantap untuk mengambil studi di FK Unusa,” kata gadis kelahiran Marauke, 29 September 1997 ini.

Memiliki keinginan untuk membantu sesama terlebih dalam bidang kesehatan, anak pertama pasangan dari ayah Slamet Haryono dan ibu Swarni Ningsih, berhasil merampungkan pendidikan profesi dokter melalui UKMPPD dengan first taker.

“Saya berencana akan kembali ke kampung halaman untuk menjalani program internship dan mengabdikan diri di sana. Pastinya di daerah masih banyak membutuhkan tenaga dokter dan saya terpanggil untuk itu,” katanya.

Lain lagi kisah Ferren, gadis kelahiran Kotamobagu, Gorontalo, 23 Oktober 1998 ini sempat gagal di SBMPTN dirinya yang berasal dari keluarga dokter memilih FK Unusa atas saran dari kerabat sang ayah.

“Alhamdulillah pilihan saya ke FK Unusa tidak sia-sia berhasil lulus UKMPPD tanpa mengulang dan saya memilih untuk menjalani internship di Gorontalo. Saya akan kembali ke kota asal saya di Gorontalo untuk mengabdi di sana,” katanya.

Bersama sang ayah yang juga dokter umum di Gorontalo, Ferren mengaku sejak kecil cita-citanya memang ingin menjadi dokter. Ingin membantu orang melalui kesehatan menjadi salah satu alasan tersendiri bagi dirinya.

“Jika masyarakatnya sehat bangsa ini bisa akan dapat membangun negeri ini menjadi lebih baik,” katanya.

Farren tidak menyesal sama sekali memilih FK Unusa, karena katanya, pembelajaran di Unusa tidak kalah dengan universitas negeri.

“Memiliki tiga rumah sakit sendiri membuat pembelajaran lebih up to date. Apalagi sejak masuk kami sudah diberi tablet berisi pembelajaran. Jadi saat di lapangan kami tidak kalah dengan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri,” anak anak pertama dari pasangan ayah dr Faisal Muhammad ayah dan ibu Anita Flora Lolombulan.

Ke depan Mutiara dan Ferren bercita-cita melanjutkan studi lanjut untuk mengambil spesialis. Mutiara berencana mengambil spesialis kulit sedangkan Ferren mengambil spesialis anak. (isa)

Related posts

Safari Literasi di Banyuwangi, Duta Baca Indonesia Gol A Gong Kampanyekan Budaya Membaca

adminredaksi

Besok, Dewan Surabaya Panggil Kabag Pemerintahan Terkait Kegiatan “The Great Leader 2045” yang Diduga Sarat Muatan Politis

Jutaan Mata Jadi Saksi Kemeriahan JFC 2022, Gubernur Khofifah Optimis Tahun Depan Masuk Kalender Even Internasional

adminredaksi