Sumenep, infodis.id – Keberanian dan kreativitas mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura dari kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 45 patut diacungi jempol. Mereka berhasil mengubah limbah tempurung kelapa menjadi briket, sebuah produk berharga dengan dampak positif bagi lingkungan. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Darul Islam, S.E., M.M., kelompok ini terdiri dari 15 mahasiswa berlatar belakang jurusan yang berbeda.
Inisiatif ini muncul dari melihat masalah limbah tempurung kelapa yang banyak tersebar di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Melihat potensi ini, kelompok KKN-T 45 menciptakan solusi inovatif dengan menghasilkan briket dari limbah tersebut, menciptakan energi terbarukan yang lebih terjangkau.
Proses kreatif ini dimulai dari pencarian limbah tempurung kelapa, pengumpulan, pembersihan, hingga pengeringan selama 2-3 hari. Kemudian, tempurung kelapa dibakar dalam tong bekas selama 1-3 jam, diikuti dengan penumbukan dan penyaringan arang. Hasilnya dicampur dengan tepung kanji, menciptakan briket yang kemudian disosialisasikan ke masyarakat Desa Tanjung.
“Kelompok 45 sangat bersemangat dalam pembuatan arang briket, terbukti dengan semangat teman-teman selama proses pembuatan briket,” ujar Febriyan Ardyansah, koordinator kelompok di Desa Tanjung. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat setempat agar terus mengembangkan produksi briket, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar konvensional.
“Dengan kegiatan pembuatan briket, kita juga berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah perkebunan (tempurung kelapa) yang selama ini terbuang percuma,” tambah Febriyan.
Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menggunakan energi alternatif dengan dampak positif pada lingkungan. Aksi kreatif kelompok KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura menjadi contoh bagi upaya pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya lokal. (smt)