Jakarta, infodis.id – Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mempercepat pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Pada tahun 2030, target produksi kendaraan listrik mencakup 9 juta sepeda motor roda dua dan tiga, serta 600 ribu mobil listrik dan bis listrik, dengan harapan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak sebanyak 21,65 juta barel atau mengurangi emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton secara keseluruhan.
Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah. Saat ini, sudah ada lima perusahaan yang memproduksi bis listrik, tiga perusahaan yang memproduksi mobil listrik, dan 48 perusahaan yang memproduksi sepeda motor listrik di Indonesia.
Indonesia juga telah memiliki dua pabrik baterai, yang akan memasok kebutuhan untuk kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan insentif pemerintah kepada konsumen dan industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.
Pemerintah memberikan insentif seperti PPnBM 0%, PPN DTP, BBN & PKB KBLBB 0%, suku bunga rendah, dan bantuan pembelian kendaraan listrik. Sementara industri manufaktur mendapatkan insentif berupa tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, dan lainnya. Semua ini diharapkan akan memicu produksi kendaraan berbasis listrik di Indonesia.(ery)