28 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO PEMERINTAHAN

Membuka Era Baru Pertanian: Drone Penanam Kedelai di Bangkalan

Bangkalan, infodis.id  – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membuka era baru dalam sektor pertanian dengan menanam kedelai menggunakan drone di lahan seluas 3,5 hektar di Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Pada Rabu (24/1), langkah revolusioner ini merupakan bagian dari Gerakan Swasembada Kedelai dengan Teknologi Smart Precision Farming dan Pupuk Bio Organik Attapulgite.

Penanaman kedelai lewat teknologi udara ini tidak hanya efisien namun juga menjadi titik cerah bagi daerah yang sebelumnya tidur selama 25 tahun. Khofifah menyatakan, “Menurut saya ini new hope, harapan baru. Karena ini daerah yang sebelumnya selama 25 tahun menjadi lahan tidur.”

Proses penanaman kedelai menggunakan drone ini adalah hasil kerjasama dengan PT Hudson Global Indonesia. Durasi penanamannya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit per hektar, jauh lebih cepat dibandingkan proses manual yang memakan waktu lebih dari sehari. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih terjangkau, sekitar Rp150 ribu per hektar, dibandingkan dengan metode manual yang memerlukan anggaran hampir Rp2 juta.

“Ini luar biasa dengan precision smart farming-nya karena kebutuhan teknologi di berbagai sektor, terutama di sektor pertanian, menjadi penting,” tambah Gubernur Khofifah.

Khofifah berharap metode ini dapat menjadi contoh untuk desa-desa lain di Bangkalan dan Jawa Timur, memungkinkan visi Bangkalan sebagai sentra kedelai nasional dapat tercapai. “Mudah-mudahan ini akan menjadi referensi bagi desa-desa yang lain. Tidak hanya di Bangkalan, tapi juga daerah-daerah lain di Jawa Timur,” ungkapnya.

Jika metode ini berhasil diterapkan di seluruh Jawa Timur, Gubernur Khofifah meyakini bahwa produksi kedelai dapat meningkat, mengurangi ketergantungan pada impor. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat membantu mengendalikan harga kedelai yang terkadang fluktuatif.

Gubernur Khofifah mengapresiasi kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk Badan Ketahanan Pangan Nasional, PT. Hudson Global Indonesia, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, kelompok tani, dan stakeholder lainnya. “Mudah-mudahan ini akan menjadi entry point yang strategis meningkatkan produktivitas kedelai sampai 5 ton per hektar dan jagung sampai 20 ton per hektar,” tutupnya.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto, menyebutkan bahwa kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,3 juta ton, dengan sebagian besar digunakan untuk pangan. Ia optimis bahwa langkah awal di Bangkalan ini dapat berlanjut ke 200 hektar, membuka potensi besar untuk swasembada kedelai.

Pada kesempatan yang sama, ditandatangani juga Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Hudson Global Indonesia dengan Kepala Desa Dlemer dan Kepala Desa Makam Agung, Kecamatan Arosbaya, terkait gerakan tanam kedelai dengan teknologi smart precision farming dan pupuk bio organik Attapulgite. (Smt)

Related posts

Sruput Sehat Smoothie Ubi Jalar

adminredaksi

Analisa Peneliti ITS Soal Gempa Tuban yang Mengguncang Sampai Surabaya

Sumringah, Penyintas APG Semeru di Huntap Telah Nikmati Listrik

adminredaksi