28 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO PARIWISATA

Omakaryo Usung Konsep Pedesaan dan Retro

Surabaya, Infodis.id – Berbeda dengan konsep coffeshop yang mulai menjamur di perkotaan, Omakaryo di jalan Saronojiwo Jiwo Gg II/4 Panjang Jiwo Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya. mengambil suasana cangkrukan khas pedesaan dan retro membaur di kedai outdoor ini.

Mulai dari pelataran yang dipenuhi tumbuhan herbal dan hidroponik, hingga motor-motor tua yang menjadi penghias di sudut kedai.

Fakhrizan Husainudin pemilik dan pendiri Kedai Omakaryo menjelaskan ciri khas yang dimiliki kedai miliknya terletak pada misi yang diusungnya. Misi yang dimaksud ialah menerapkan zero plastic.

Tak hanya itu, kedai yang dirintis ini juga mengusung 3 konsep yakni tropical, joglo dan full outdoor.

Fakhri menjelaskan upaya untuk menerapkan zero plastic ini bukan hal yang mudah, pasalnya masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan plastik di setiap aktivitasnya.

“Perlahan kita mencoba, mengedukasi dan meminimalisir penggunaan plastik,”terang Fakhri yang juga Alumnus Universitas Airlangga.

Ia menegaskan bahwa kedai yang didirikannya tidak hanya ingin menjual produk tapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Menurut penjelasannya pemberian nama Omakaryo berasal dari Oma dalam Bahasa Manado berarti nenek dan Karyo adalah nama keluarga (kakek). Makna lain adalah Oma artinya rumah dan karyo adalah karya. Bisa disimpulkan Omakaryo artinya rumah untuk berkarya.

“Harapannya kedai ini akan menjadi tempat anak muda dalam berkarya, menyelesaikan tugas dan lainnya. Jadi tidak hanya tempat nongkrong saja,”katanya sembari tertawa.

Fakhri juga berharap, ke depan kedai yang dibanggunnya ini bisa dijadikan role model kedai-kedai lain agar tergerak untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik.

Tak hanya itu, ia juga berharap kedai yang dirintisnya ini bisa bekerjasama dan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Arry Setiawan, pengunjung Kedai mengungkapkan Kedai Omakaryo emberkan nuansa berbeda bagi pengunjung seprti dirnya yang membutuhkan ruang rehat. Apalagi menu maanan dan minuman yang disajikan sudah akrab di lidahnya.

“Nuansanya sejuk dan rasanya seperti kabur dari kepenatan Surabaya ke pedesaan. Padaha masih di Surabaya,”tegasnya.

Memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan kedai yang lain, Omakaryo memaksimalkan tanaman yang tumbuh di kedainya untuk diolah dalam menu yang dijualnya.

Fakhrizan Husainudin pemilik dan pendiri Kedai Omakaryo mengungkapkan perbedaan lain yang ada di kafenya yaitu konsep aam yang digunakan.

Menurutnya, sejak awal memilih lokasi kedainya, sudah terdapt berbagai tanaman yang bisa diolah. Mulai dari Daun Kelor, Daun Salam, Mangga hingga berbagai herbal.

Bahkan juga terdapat vertical garden dan hidroponik yang dikembangkan di kedai ini.

Hal ini sesuai dengan menu yang ia sajikan yaitu menu tropical dengan beragam jenis minuman segar.

“Mulai dari tanaman pandan, sawi, selada air, kemangi, lombok, bayam dan tanaman lain yang siap diolah,”imbuhnya.

Dengan banyaknya tanaman herbal dan inovasi, Fakhri mengungkapkan kedainya terbuka bagi siswa dan mahasiswa yang ingin mengembangkan inovasi vertical garden.

Revina Elfitra, mahasiswa Keperawatan UM Surabaya merupaan salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam pengelolan vertical garden di kedai ini. Gadis yang menyukai budidaya sayuran ini mengungkapkan ia membantu mengelola penanaman hidroponik di kedai ini.

“Mahasiswa saat ini banyak di kafe, makanya saya ingin mengembangkan vertical garden sebagai bagian dari kedai zero waste. Sehingga bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk lebih aware pada lingkungan,”tegasnya.

Apalagi menurut Revina, selama ini masih jarang kedai yang memiliki hidroponik sebagai salah satu bahan baku menu makanannya. (sam/isa)

 

Related posts

XL Axiata Rampungkan Pembangunan SKKL Batam – Sarawak

adminredaksi

Komitmen Kembangkan Potensi, ITS Resmikan Teaching Industry ke-4

adminredaksi

Usung Ahmad Munir Ketua PWI Pusat, PWI Jatim: Dukungan Terus Bertambah

Jabrid