28 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO BISNIS

Pasar Modal Indonesia Ditargetkan Tumbuh Positif di Tahun 2024

Jakarta, infodis.id – Pasar modal Indonesia ditargetkan akan terus tumbuh positif di tahun 2024. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, di antaranya adalah optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, peningkatan literasi keuangan dan pasar modal, serta sinergi antar pemangku kepentingan.

Pada tahun 2023, pasar modal Indonesia telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 7.272,797 atau tumbuh 6,16 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan tahun 2022. IHSG tertinggi sepanjang tahun 2023 tercatat pada perdagangan Kamis (28/12) di posisi 7.303,888.

Di tahun 2023, pasar modal Indonesia juga berhasil mencapai rekor kapitalisasi pasar tertinggi pada 28 Desember 2023 senilai Rp11.762 triliun. Atas capaian tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara pasar menempati peringkat ke-9 dari segi total penghimpunan saham di antara bursa saham global berdasarkan EY Global IPO Trends 2023. Total penggalangan dana atau emisi dilakukan 222 kali. Total dana terkumpul mencapai Rp255,21 triliun.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut, terutama berkat partisipasi 12 juta investor pasar modal. Luar biasanya, sebanyak 79 persen di antaranya adalah investor milenial di bawah usia 40 tahun.

Dalam pidatonya di lantai Bursa pada Selasa (2/1), Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memajukan pasar modal Indonesia, di antaranya:

  • Meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam memberikan layanan kepada para investor
  • Optimalisasi pengembangan potensi pembiayaan melalui pasar modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat
  • Memperluas jejaring dan meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dalam kesempatan yang sama ikut mengapresiasi kerja sama atas dukungan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sektor jasa keuangan, yang ikut menjaga kinerja pasar modal.

Menurutnya, tensi geopolitik tahun 2024 diperkirakan terus meningkat dan prospek pertumbuhan ekonomi global melambat, bahkan lebih rendah daripada pertumbuhan dalam negeri yang diperkirakan tetap stabil di angka 5 persen. Akan tetapi, optimisme tetap berkembang karena beberapa indikator ekonomi global yang mulai menunjukkan perbaikan, seperti tingkat inflasi negara maju dan suku bunga yang menurun.

Ekonomi global, lanjutnya, semakin menuntut integritas, kredibilitas, dan governance, termasuk OJK sebagai regulator. Penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri yang semakin besar yang akan terjadi, termasuk soal perlindungan konsumen. Untuk itu ia mengharapkan, semua pelaku pasar modal tanpa kecuali melakukan keterbukaan informasi.

Pada tahun 2024 akan terjadi pula perhelatan politik Pilpres. Secara umum, perhelatan politik Pilpres tidak memiliki dampak yang signifikan dan tidak mempengaruhi volatilitas di pasar saham, khususnya dalam jangka panjang.

“Jikapun ada, kecenderungannya bersifat sementara saja atau dalam jangka pendek seiring dengan euforia tahun politik. Namun, dengan optimisme atas kestabilan situasi politik dan keamanan, serta pertumbuhan dalam jangka panjang, para pelaku pasar meyakini kondisi pasar modal akan terus bertumbuh positif.”tutur Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (ery)

Related posts

Program TJSL Tepat Sasaran, PLN Sabet 28 Penghargaan Dalam ICA dan ISDA Awards 2023

Tingkatkan Trafik Kuliner, Blibli “Pinang” Apkrindo Jawa Timur

adminredaksi

Pelaku UMKM Harus Manfaatkan Peluang Adanya Bandara Internasional Dhoho Kediri