Standardisasi dimaksud meliputi aspek digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja dan juga TKBM, serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.
“TPK Makassar, TPK Makassar New Port, TPK Bitung dan TPK Ambon saat ini merupakan penghubung distribusi logistik di wilayah tengah dan timur Indonesia dengan wilayah Indonesia bagian barat,” terangnya.
Widyaswendra menyebut arus logistik pada setiap terminal menunjukkan trend yang positif. TPK Ambon misalnya, arus peti kemas tahun 2021 sejumlah 108.682 TEUs atau meningkat 8 persen dibanding dengan arus peti kemas tahun 2020 yang tercatat sebanyak 100.379 TEUs.
“Sama halnya dengan arus peti kemas di TPK Bitung, walaupun hanya tumbuh 3,4 persen namun arus peti kemas cukup tinggi mencapai 279.127 TEUs di tahun 2021,” lanjutnya.