Mojokerto, infodis.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, menekankan pentingnya pendekatan pentahelix dalam menghadapi Pemilu Tahun 2024. Hal tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi tentang penanganan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri pada tahapan kampanye serta deklarasi Pemilu Damai.
Dalam sambutannya, Ali Kuncoro menggambarkan suasana demokrasi sebagai “pesta keceriaan dan kebahagiaan” yang harus ditonjolkan pada tanggal 14, hari pelaksanaan Pemilu. Menurutnya, esensi dari pesta demokrasi ini adalah menciptakan suasana yang memungkinkan partisipasi masyarakat tinggi. Ali Kuncoro menegaskan bahwa tanggung jawab ini bukan hanya pada KPU dan Bawaslu, tetapi merupakan kerja kolektif yang memerlukan pendekatan pentahelix yang kuat.
“Pentahelix approachnya harus kita gali bersama,” ujarnya Senin (18/12/2023)
Lebih lanjut, Mas Ali, sapaan akrabnya, menegaskan kesiapannya untuk bertindak jika Bawaslu melaporkan adanya ASN di Kota Mojokerto yang tidak bersikap netral. Menurutnya, hal ini sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Saya jamin ASN saya netral. Kalau tidak netral, diproses saja. Kalau memang tidak netral, silahkan. Kalau ada temuan, segera berikan laporan kepada saya, maka saya akan perintahkan kepada Pak Sekda, Kepala BKPSDM untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Ali Kuncoro juga mengingatkan bahwa tugas utama ASN adalah sebagai perekat persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menekankan perlunya pendidikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu, karena tingginya angka partisipasi akan menciptakan legitimasi pemimpin yang terpilih.
“Saat ini rakyat akan memberikan mandatnya kepada siapa yang akan memimpin lima tahun ke depan. Tolong masyarakat diberi pencerahan, jangan fokus pada money politik. Kita perlu pemimpin yang kuat, yang hebat, pemimpin yang bisa membawa bangsa ini ke depan untuk menghadapi tahun dimana bangsa ini memasuki usianya yang ke 1 abad,” pungkasnya.(ery)