Pasuruan, infodis.id – Dalam sebuah kunjungan yang penuh kehangatan dan empati, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, menyempatkan diri untuk menemui Muhammad Galih Rakasiwi Andreansyah, seorang balita berusia 2 tahun yang didiagnosa memiliki kondisi langka, yaitu alat kelamin ganda. Kunjungan ini berlangsung di rumah keluarga balita di Kelurahan Kersikan, Kecamatan Bangil, tepatnya di RT 01 RW 03, Selasa sore.
Andriyanto disambut dengan hangat oleh Raka, sapaan akrab balita tersebut, yang saat itu tengah berada dalam gendongan ayahnya, Moh Andrean, serta ditemani oleh sang nenek, Mujiati. Meskipun memiliki kondisi medis yang kompleks, Raka terlihat seperti balita pada umumnya yang tumbuh sehat, dengan postur tubuh yang tinggi dan bobot badan ideal untuk usianya.
“Saya kaget, justru Raka ini anaknya sangat sehat. Mobilitasnya tinggi, tumbuh kembangnya bagus,” ungkap Andriyanto selama kunjungan tersebut. Kondisi Raka, yang tampak ceria dan aktif, menunjukkan bahwa dengan penanganan yang tepat, anak-anak dengan kondisi serupa bisa tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.
Namun, Andriyanto juga menekankan pentingnya penanganan medis sejak dini untuk kondisi Raka. Ia menginstruksikan orang tua Raka untuk segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan (Faskes) pertama guna mendapatkan rujukan ke RSUD Bangil, di mana Raka bisa mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, baik itu operasi atau tindakan medis lainnya.
“Pada prinsipnya saya minta besok untuk langsung ke faskes pertama kemudian minta rujukan ke RSUD Bangil, dan saya berharap bisa berhenti atau selesai di RSUD Bangil,” harap Andriyanto, menunjukkan komitmennya untuk mendukung kesehatan Raka hingga sembuh.
Lebih jauh, Andriyanto menjamin bahwa seluruh biaya pengobatan Raka akan ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memastikan akses kesehatan bagi seluruh warganya, terutama mereka yang menghadapi kondisi kesehatan khusus seperti Raka.
Kunjungan Pj Bupati Pasuruan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap warganya yang membutuhkan perhatian khusus, tapi juga mengangkat kesadaran tentang kondisi medis yang jarang terjadi dan bagaimana masyarakat bisa bersama-sama mendukung keluarga yang menghadapinya.(ery)