San Fransisco, infodis.id – Sebuah survei baru dari Pew Research Institute menemukan bahwa penggunaan media sosial di kalangan remaja tidak banyak menurun, meskipun ada kekhawatiran yang meningkat tentang dampaknya terhadap kesehatan mental remaja, dilansir apnews.com.
Survei tersebut, yang dilakukan pada 1.453 remaja berusia 13 hingga 17 tahun, menemukan bahwa 71 persen remaja mengunjungi YouTube setidaknya setiap hari, dan 16 persen menggambarkan penggunaannya sebagai “hampir konstan”. Angka tersebut untuk TikTok adalah 17 persen, Snapchat 14 persen, dan Instagram 8 persen.
YouTube tetap menjadi platform sosial paling populer di kalangan remaja, dengan 93 persen responden mengatakan bahwa mereka menggunakan layanan tersebut. Jumlah tersebut turun dua persen dari tahun 2022.
Facebook, yang secara keseluruhan penggunaannya oleh remaja telah turun menjadi 33 persen pada tahun 2023 dari 71 persen pada tahun 2014-15, mendapatkan respek dari remaja seperti yang Anda harapkan. Hanya 19 persen remaja yang melaporkan memeriksa Facebook setiap hari atau lebih sering.
Survei tersebut juga menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih cenderung melaporkan mengalami kecemasan, depresi, dan masalah tidur. Hal ini telah menyebabkan kekhawatiran bahwa media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental remaja.
Pada bulan Oktober, koalisi 33 negara bagian, termasuk New York dan California, menggugat Meta Platforms karena berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja. Gugatan tersebut menuduh bahwa perusahaan tersebut secara sadar dan sengaja merancang fitur-fitur di Instagram dan Facebook yang membuat anak-anak kecanduan pada platformnya. Meta telah membantah tuduhan tersebut.(ery)