
Surabaya, INFODIS.ID – Pada tahun 2026 tiap Rukun Warga (RW) di Kota Surabaya bakal menerima Rp 5 juta perbulan sebagai dana pembinaan bagi program kegiatan yang diinisiasi generasi muda.
“Kebijakan ini lahir dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang melibatkan langsung anak-anak muda di setiap wilayah. Itu adalah (usulan) Musrenbang permintaan dari anak-anak muda. Permintaan anak-anak muda itu difasilitasi. Dari permintaan anak-anak muda yang ada di Musrenbang, maka kita lakukanlah yang namanya pengakomodiran anggaran,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kamis (6/11/2025).
Masih kata Eri, kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkot Surabaya untuk memberi ruang bagi generasi muda (Gen Z) agar bisa menyalurkan ide dan kreativitasnya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Kegiatan yang diajukan harus memberi dampak positif bagi masyarakat di wilayah RW setempat. Karena itu, proses penilaian dilakukan secara terbuka oleh lurah, camat, serta pengurus RT/RW.
“Setelah disampaikan proposalnya, Lurah, Camat, RT/RW kumpul, sudah benar iki, dampaknya apa program dibuat RW kita. Kalau dampaknya ada, jalan,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa jenis program kegiatan yang diusulkan boleh beragam selama bermanfaat bagi anak-anak muda dan lingkungan di RW tersebut.
“Apapun boleh, tapi yang saya bilang adalah program yang bisa memberi manfaat untuk RW-nya, untuk anak muda-anak muda di RW tersebut. Saya ingin itu (program) muncul dari pendapat anak-anak muda,” tegasnya.
Secara teknis, Wali Kota Eri membeberkan, anak-anak muda nantinya mengajukan proposal program kegiatan melalui RT/RW. Selanjutnya, proposal program akan dibahas oleh RT/RW bersama lurah dan camat sebelum akhirnya disetujui.
“Jadi setiap bulan (mengajukan) di RT-RW, nanti disampaikan ke Lurah, Camat. RT/RW kumpul sama Lurah dan Camat, (misal) dampaknya (proposal) seperti ini, seperti ini, oke lepas (setujui),” katanya.
Ini merupakan program yang luar biasanya, apalagi tujuan program ini mendorong Gen Z agar bisa ‘melahirkan’ inovasi dan kreativitas untyk lingkungan sekitar.
Nilai yang dikucurkanpun cukup lumayan, besarannya mencapai Rp 5 juta. Lantas bagaimana pengawasannya?. (isa)
