26 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO PENDIDIKAN

Angka Stunting Masih Tinggi, FK UM Surabaya Luncurkan Aplikasi Aikko

Surabaya, Infodis.id – Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya UM Surabaya Damara Oky, Insira Yumna, Indah Kamula dan Faishal Fahmi mempublikasikan aplikasi pencegahan stunting yang telah dibuat bersama timnya, Jumat (24/6/2022)

Diketahui, aplikasi yang telah digagas empat mahasiswa tersebut telah mendapatkan gold medal pada ajang inovasi 1 Idea 1 world yang diselenggarakan Turkish Inventors Association (TUMMIAD) Istanbul, Turki. Aplikasi yang diberi nama Aikko ini juga berhasil mendapatakan penghargaan gold medal lagi dari World Young Inventors Exhibition 2022 (WYIE) Malaysia.

Damara Oky salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa latar belakang pembuatan aplikasi ini karena tingginya angka stunting di Indonesia.

“Saat ini angka stunting di Indonesia berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai angka 24,4%,”jelas Damara kepada redaktur UM Surabaya.

Menurutnya aplikasi Aikko yang dibuat dengan timnya bisa mendeteksi kejadian stunting pada anak yang memliki risiko tinggi, sehingga para petugas kesehatan seperti petugas posyandu, perawat, bidan bahkan dokter anak dapat memberikan edukasi dan terapi sehingga kejadian stunting tidak terjadi.

Tak hanya itu, aplikasi Aikko ini bisa mendeteksi risiko kejadian stunting bahkan sebelum bayi lahir yaitu dengan cara melihat kesehatan ibu dengan cara melakukan anamnesa mengenai faktor risiko kehamilan seperti usia tua, multigravida dan mengukur lingkar lengan atas sehingga bisa mengetahui bahwa kehamilan tersebut memiliki risiko stunting atau tidak.

“Kemudahan dari aplikasi ini terdapat fitur-fitur seperti mengetahui perkiraan waktu lahir bayi hanya dengan cara memasukkan HPHT dan bisa mendapatakn edukasi mengeni pola dan menu makan yang cocok yang seharusnya diberikan pasa anak sesuai usianya,”imbuhnya lagi.

Ia berharap Aikko dapat terus berkembang dan terus mengalami pengupdaten dan digunakan oleh semua petugas kesehatan dan masyatakat Indonesia sebagai salah satu jalan untuk menangani kejadian stunting yang tinggi.

Sementara itu, Gina Noor Djalilah Dosen Pendamping tim FK UM Surabaya menjelaskan Aikko adalah sebuah aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk menekan angka stunting kepada kelompok sasaran berisiko tinggi.

“Aplikasi Aikko ini menyasar kelompok berisiko tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui dan ibu dengan balita,”tutur Gina Dosen FK UM Surabaya sekaligus Pakar Anak.

Menurut Gina pencegahan stunting tak bisa hanya melibatkan Kementrian Kesehatan, melainkan menjadi tanggung jawab bersama untuk saling menjaga dan mengingatkan.

Ia berharap kedepannya kegiatan riset dan inovasi akan terus berkembang dan berkelanjutan sebagai manifestasi penelitian dan pengabdian baik oleh dosen maupun mahasiswa.

Langkah untuk mendapatkan aplikasi ini cukup mudah, seseorang bisa mengunduh aplikasi Aikko pada web.

Kedua login aikko dengan username dan password yang sudah dibuat, lanjutkan dengan memasukkan data pada halaman web dan dilanjutkan dengan mengisi data lengkap. Setelah mengisi data aplikasi ini akan mendeteksi apakah ibu memiliki risiko tinggi kehamilan atau tidak.

“Jika bayi sudah lahir akan muncul pengisian data anak mengenai usia anak, jenis kelamin anak, BB TB dan lingkar kepala lahir dan sekarang, kemudian user bisa klik opsi simpan pada web ,”imbuhnya.

Selanjutnya akan muncul 3 grafik mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak jika tinggi usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah standar pertumbuhan anak WHO.

Aikko juga memliki fitur lain seperti keluhan. Artinya pasien dapat langsung mengisi keluhan yang mereka rasakan baik dari kesehatan ibu atau anak.

Setelah Ibu mengisi dan mengklik simpan, keluhan tersebut akan otomatis diteruskan pada petugas kesehatan terdekat sehingga mereka dapat memberikan edukasi dan terapi yang tepat pada pasien sesuai dengan keluhan yang dirasakan.

Semenatara itu, pada fitur edukasi MPASI berisi mengenai edukasi pola dan menu makan anak yang didalamnya mengenai makanan atau minuman yang seharusnya diberikan dan dibutuhkan oleh anak. (sam/isa)

 

 

Related posts

Banyak Laporan Jelek, Wali Kota Eri Tingkatkan Layanan dan Fasilitas Puskesmas

adminredaksi

Gubernur Khofifah Ajak IWAPI Percepat Transformasi Digital dan Perkuat Hilirisasi UMKM Berbasis Holtikultura

adminredaksi

Dukung Penuh Kebijakan Kemenkes, Gubernur Khofifah Pastikan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Bagi Nakes Jatim Segera Dimulai

adminredaksi