Dua kemungkinan itu menurutnya sama-sama beralasan karena terdapat ciri-ciri penunjangnya.
Disebut bangunan candi karena terdapat sumuran dan petirtaan karena berlokasi di sungai.
“Tapi tentu semua masih membutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi,” tegas Eko.
Terlepas dari bentuk bangunan maupun fungsinya, kata Eko, temuan struktur benda cagar budaya di wilayah Kediri bagian selatan tersebut cukup menarik.
Sebab, selama ini di wilayah tersebut jarang ditemukan benda-benda peninggalan.
“Dan sementara, hanya temuan itu yang ada,” lanjut Eko.
Selama ini berbagai temuan benda purbakala, menurutnya, lebih banyak terungkap berada di sekitaran wilayah Kediri bagian tengah.
Misalnya temuan besar berupa situs Tondowongso di Kecamatan Pagu, situs Adan-adan di Kecamatan Gurah, serta beberapa temuan benda purbakala di Kecamatan Ngasem. (*)
sumber:kompas