Mereka mempelajari 1.516 manik-manik, 1.238 di antaranya dideskripsikan untuk pertama kalinya, yang berasal dari 31 situs berbeda di Afrika bagian selatan dan timur. Para peneliti membandingkan karakteristik yang berbeda dari manik-manik.
Ini mencakup diameter dan ketebalan, yang mana mereka menemukan bahwa antara 33 ribu dan 50 ribu tahun lalu, orang-orang di Afrika bagian selatan dan timur menggunakan manik-manik yang hampir identik. Padahal, wilayah tersebut berjarak lebih dari tiga ribu kilometer (km).
“Kami tahu bahwa secara genetik, kelompok-kelompok ini memiliki semacam kontak, tapi sejauh ini belum ada bukti budaya,” kata Miller, yang merupakan penulis studi tersebut, yang diterbitkan awal pekan lalu di jurnal Nature.
“Ini agak membingungkan bahwa orang-orang ini, yang hidup 40 ribu hingga 50 ribu tahun lalu, memiliki semacam jaringan sosial yang tersebar dalam jarak yang begitu jauh,” imbuhnya.